Cara Membuat Ide Konten untuk Klien Baru
Membuat ide konten untuk klien baru adalah proses penting yang dapat berdampak signifikan terhadap keberhasilan kampanye pemasaran. Berikut adalah pendekatan terstruktur untuk membuat konsep dan menyusun strategi konten untuk klien baru.
Halaman kosong bisa menjadi hal yang menakutkan, terutama ketika Anda baru memulai proyek konten untuk klien baru. Namun menghasilkan ide tidaklah sesulit kelihatannya. Mengembangkan ide-ide segar yang disukai klien Anda semudah mengikuti beberapa langkah.
CopyTekan
Langkah 1: Kenali Klien
Memahami bisnis klien adalah hal mendasar. Tentukan apa yang mereka lakukan atau jual, yang memberikan wawasan tentang konten yang akan disukai audiens mereka. Selidiki alasan mereka melakukannya—seringkali, semangat di balik bisnis mereka dapat menginspirasi konten yang menarik. Kenali kata kunci dan konsep yang lazim di industri mereka, karena ini akan membantu menciptakan materi yang relevan dan menarik.
Langkah 2: Identifikasi Tujuan Klien untuk Konten tersebut
Setiap konten harus memiliki tujuan. Baik itu untuk menarik perhatian, mendidik, mendorong suatu tindakan, atau menghasilkan lalu lintas, mengetahui tujuan akan menentukan jenis konten yang dibuat. Sasarannya dapat berkisar dari menjadi viral, meningkatkan kesadaran merek & PR, membangun otoritas dalam suatu industri, memberikan nilai kepada audiens/klien, membangun daftar email, mendorong penjualan, menarik audiens baru dalam jumlah besar, atau meningkatkan jumlah backlink.
Langkah 3: Temukan Kaitan yang Sesuai dengan Tujuan Klien
Setelah tujuannya jelas, temukan kaitan atau sudut yang sejajar dengannya. Ini bisa bersifat mendidik, sesuai topik, terkait dengan kepentingan pribadi, bercerita atau studi kasus, kurasi konten yang sudah ada, atau sentuhan segar pada ide-ide lama. Pendekatan ini dapat melibatkan menghubungkan suatu konsep dengan pikiran, berita, identitas pribadi, situasi kehidupan nyata, banyak konsep lainnya, atau konsep yang tidak diciptakan dengan cara baru.
Langkah 4: Taburkan Daya Tarik Emosional untuk Menambah Minat
Emosi mendorong keterlibatan. Humor bisa membuat pembacanya tertawa, rasa takut bisa membuat mereka takut, wahyu yang mengejutkan bisa membuat mereka terkagum-kagum, dan cerita yang menimbulkan rasa jengkel atau jijik bisa menjadi motivator yang kuat untuk mengambil tindakan. Pastikan untuk memadukan elemen emosional ini dengan selera tinggi untuk meningkatkan dampak konten.
Langkah 5: Konfirmasikan Bahwa Ide tersebut Memiliki Setidaknya Satu Nilai
Sebelum menyelesaikan ide konten, pastikan ide tersebut memenuhi kebutuhan (memecahkan masalah), memenuhi keinginan (menarik, berharga, dan unik), atau menawarkan kesenangan (menyediakan sesuatu yang akan membuat pembaca senang menemukannya).
Setelah Anda mengembangkan ide konten yang memenuhi kriteria ini, sekarang saatnya menyampaikannya kepada klien. Ide-idenya harus rinci, menyisakan ruang untuk kreativitas dan perluasan.
Finalisasi dan Pengiriman
Prosesnya berpuncak pada penyampaian ide-ide ini kepada klien, memastikan ide-ide tersebut selaras dengan visi dan tujuan klien. Kolaborasi ini sering kali mengarah pada penyempurnaan ide, yang kemudian dapat dieksekusi untuk menghasilkan konten akhir.
Ingat, keberhasilan pemasaran konten bergantung pada kemampuan untuk beresonansi dengan audiens target sekaligus memenuhi tujuan bisnis klien. Karena alasan ini, saya sering melakukan langkah-langkah ini dalam arah yang berlawanan… meneliti target audiens terlebih dahulu dan kemudian bekerja kembali ke perusahaan. Banyak perusahaan kesulitan dalam mengembangkan perusahaan mereka pustaka konten… jadi kami ingin memimpin daripada melanjutkan perjuangan!
Pendekatan terstruktur ini dapat membantu merancang strategi yang sistematis dan kreatif, sehingga menghasilkan konten yang menarik, mengubah, dan mencapai hasil yang diinginkan.