Takeaways Pemasaran untuk Konvergensi Televisi dan Internet
Konvergensi televisi dan internet merupakan salah satu perubahan paling signifikan dalam perilaku konsumsi media dan strategi distribusi konten dalam beberapa tahun terakhir.
Industri televisi sedang mengalami evolusi radikal, dengan lonjakan teknologi dan layanan baru yang memenuhi permintaan pemirsa modern akan fleksibilitas, pilihan, dan kenyamanan. Inovasi-inovasi ini telah memperkenalkan serangkaian akronim yang menandakan era baru konsumsi konten:
- Berlebihan (OTT): Mengarahkan layanan streaming online ke konsumen, menantang model siaran tradisional.
- TV yang terhubung (CTV): Televisi berkemampuan internet yang memungkinkan streaming konten melalui aplikasi yang terpasang di TV atau perangkat yang terhubung.
- Video Sesuai Permintaan Berbasis Iklan (AVOD): Konten gratis yang didukung oleh iklan, menawarkan alternatif model berlangganan.
- Video Berlangganan Sesuai Permintaan (SVOD): Sebuah model di mana pemirsa membayar biaya reguler untuk akses tak terbatas ke perpustakaan konten.
- Video Transaksional Sesuai Permintaan (TVOD): Layanan bayar per konten, di mana pemirsa membayar untuk setiap film atau acara TV yang mereka tonton.
- Distributor Pemrograman Video Multisaluran (MVPD): Layanan kabel atau satelit tradisional yang menawarkan beragam saluran dalam paketnya.
- Distributor Pemrograman Video Multisaluran Virtual (VMVPD): Layanan online menyediakan paket saluran TV langsung melalui internet tanpa memerlukan koneksi kabel atau satelit.
- Televisi Protokol Internet (IPTV): Konten televisi dikirimkan melalui internet menggunakan protokol jaringan yang dirancang untuk transfer data berkecepatan tinggi.
Ini adalah fenomena multifaset yang didorong oleh kemajuan teknologi, perubahan preferensi konsumen, dan manuver strategis pemilik jaringan dan penyedia konten.
Kepemilikan dan Konvergensi Jaringan
Konvergensi kepemilikan jaringan adalah tentang mengintegrasikan kendali konten dan saluran distribusi. Perusahaan-perusahaan media besar berkonsolidasi untuk membentuk entitas yang lebih besar dengan kendali atas jaringan televisi dan platform berbasis internet. Misalnya, akuisisi Disney atas 21st Century Fox memungkinkan mereka mendistribusikan konten melalui saluran tradisional dan layanan streaming seperti Disney+. Tren ini mengubah televisi dari media penyiaran ketat menjadi layanan multi-platform.
Konten dan Langganan Sesuai Permintaan
Munculnya layanan konten on-demand seperti Netflix, Amazon Prime Video, dan Hulu telah mengganggu model penjadwalan dan distribusi program TV tradisional. Platform ini menawarkan model berbasis langganan yang memungkinkan pemirsa mengakses berbagai konten sesuai kenyamanan mereka, melewati langganan kabel tradisional.
Interaktivitas Antar Perangkat
Interaktivitas antara layar TV dan perangkat seluler meningkat seiring dengan penerapan aplikasi layar kedua dan smart TV. Pemirsa kini dapat menggunakan perangkat seluler mereka untuk berinteraksi dengan konten secara real-time, yang membuka pintu baru bagi pengiklan untuk berinteraksi dengan konsumen secara lebih dinamis dan mengukur respons secara instan.
Dampak pada Periklanan
Konvergensi ini berdampak signifikan terhadap strategi periklanan. Pengiklan tidak dapat lagi mengandalkan penargetan demografis yang luas melalui slot TV tradisional. Namun, mereka harus menavigasi lanskap yang terfragmentasi dengan penargetan yang presisi, memanfaatkan analisis data dan iklan terprogram untuk menjangkau audiens tertentu di berbagai platform.
Emerging Technologies
Teknologi yang muncul seperti 5G, Kecerdasan buatan (
AI), dan Internet Segala (IOT) selanjutnya membentuk konvergensi ini. Dengan kecepatan transfer data yang lebih cepat, personalisasi yang didukung AI, dan jaringan perangkat terhubung yang terus berkembang, potensi titik kontak bagi pengiklan tumbuh secara eksponensial.Takeaways Strategis untuk Pemasar
- Rangkullah Kampanye Lintas Platform: Pemasar harus merancang kampanye yang melintasi berbagai platform, memberikan pengalaman merek yang lancar mulai dari TV hingga perangkat seluler.
- Berinvestasi dalam Analisis Data: Memahami perilaku pemirsa di seluruh platform sangatlah penting. Analisis data dapat membantu dalam menyusun strategi periklanan bertarget.
- Memanfaatkan Periklanan Terprogram: Pembelian dan penjualan ruang iklan secara otomatis, menggunakan AI untuk mengoptimalkan penempatan iklan secara real-time, sangat penting untuk efisiensi.
- Fokus pada Kualitas Konten: Karena pemirsa mempunyai lebih banyak pilihan dibandingkan sebelumnya, konten berkualitas tinggi dan menarik adalah kunci untuk menarik dan mempertahankan perhatian pemirsa.
- Berinteraksi dan Terlibat: Memanfaatkan fitur interaktivitas perangkat pintar untuk menciptakan iklan yang menarik dan responsif yang mendorong partisipasi pemirsa.
- Mempersiapkan diri untuk Teknologi Baru: Ikuti terus kemajuan teknologi seperti AR/VR untuk memasukkannya ke dalam strategi periklanan di masa depan.
- Pantau Peraturan Privasi: Dengan meningkatnya kekhawatiran mengenai privasi data, sangatlah penting untuk selalu mengetahui peraturan yang dapat memengaruhi pendekatan periklanan.
Evolusi konvergensi televisi dan internet menghadirkan tantangan dan peluang bagi pengiklan. Seiring dengan perkembangan lanskap, strategi yang harus diterapkan pemasar untuk menjangkau dan berinteraksi dengan audiens mereka secara efektif juga harus diterapkan.